details iamge

Wajib Dipelajari! Cara Aman Gunakan Alat Pemadam Api Berat

Pada dasarnya, alat pemadam kebakaran wajib dimiliki oleh seluruh kalangan. Pasalnya, alat ini sangat penting untuk melindungi diri dari bahaya yang tak diinginkan. Alat damkar terdiri dari tiga jenis, yakni Alat Pemadam Api Thermatic System, Alat Pemadam Api Berat (APAB), dan Alat Pemadam Api Ringan (APAR). Dalam menghadapi kebakaran besar, api tidak dapat dipadamkan menggunakan APAR, melainkan dengan APAB. 

 

 

Apa Itu Alat Pemadam Api Berat? 

APAB merupakan alat yang digunakan untuk melindungi area berisiko dari potensi kebakaran. APAB kerap ditemukan di area mudah terbakar, seperti di kawasan industri, pom bensin, mal, gudang, perumahan padat penduduk, rumah ibadah, atau pabrik. Alat damkar yang dilengkapi dua roda ini mudah dipindahkan dan memiliki berat mulai dari 20 hingga 100 kilogram. 

 

National Fire Protection Association (NFPA) membagi kebakaran menjadi enam kelas. Pembagian kelas ini tidak hanya berguna menentukan alat untuk memadamkan api, melainkan juga memudahkan penentuan tingkat keamanan media pemadam kebakaran sesuai dengan sumber api. Adapun pembagian kelas kebakaran, sebagai berikut.

  • Kelas A – terjadi pada benda padat, kecuali logam.
  • Kelas B – terjadi pada uap, gas, atau cairan.
  • Kelas C – terjadi pada alat listrik bertegangan.
  • Kelas D – terjadi pada bahan logam, seperti aluminium, magnesium, kalium, dan lainnya. 
  • Kelas E – terjadi pada zat radioaktif.
  • Kelas K – terjadi pada bahan masakan.

Berdasarkan media pemadam api, APAB terdiri dari beberapa jenis, yakni:

 

1. Air

Jenis APAR ini menggunakan air bertekanan tinggi. Selain ekonomis, APAR air dapat digunakan untuk membantu memadamkan api kelas A yang disebabkan bahan padat nonlogam, seperti kain, kertas, plastik, dan karet. Meskipun demikian, APAR air tidak cocok digunakan pada kebakaran kelas C.

 

2. Liquid Gas

Liquid gas merupakan senyawa cair yang dapat berubah bentuk menjadi gas ketika keluar dari tabung. Liquid gas dapat digunakan untuk memadamkan api dengan kelas kebakaran B dan C. APAB sangat cocok disimpan di ruang komputer, ruang telekomunikasi, ruang elektronik, dan sejenisnya. 

 

3. Dry Chemical Powder

Dry Chemical Powder merupakan serbuk kimia yang berasal dari kombinasi amonium sulfat dan mono amonium fosfat. Bahan ini efektif memadamkan api dengan kelas kebakaran B, C, dan A. APAB jenis ini biasanya digunakan di dapur restoran, perkantoran, laboratorium, atau gudang bahan kimia. Namun, serbuk kimia ini dapat menyebabkan korosif apabila menempel pada alat elektronik dalam jangka waktu lama sehingga harus dibersihkan segera setelah penggunaan APAB.

 

4. Foam 

Foam berbahan dasar kalium asetat. Cara kerja APAB ini mengapung di atas api yang berkobar. Api dipadamkan untuk mencegah percikan api dan ledakan lebih besar. Umumnya, APAB jenis ini digunakan di garasi kendaraan, pom bensin, workshop, dan area yang berpotensi mengalami kebakaran kelas A dan B. 

 

Baca juga: Wajib Tahu! Ini Lho, Cara Kerja dan Kelebihan APAR Foam

 

5. Karbon Dioksida 

Sesuai namanya, APAB ini menghilangkan unsur oksigen di dalam segitiga api. Hal inilah yang menyebabkan reaksi kimia terputus sehingga api dapat dipadamkan. APAB jenis ini cocok digunakan di lokasi yang memiliki banyak peralatan elektronik atau area yang berpotensi mengalami kebakaran kelas B dan C. 

 

 

Perbedaan Dengan APAR

Kendati Alat Pemadam Api Ringan dan Alat Pemadam Api Berat memiliki fungsi utama yang sama, terdapat beberapa perbedaan mendasar. Adapun perbedaan keduanya, antara lain: 

 

1. Berat

APAR atau disebut fire extinguisher memiliki berat yang ringan dengan ukuran mulai dari 1 hingga 9 kilogram. Sementara berat APAB sekitar 20 hingga 100 kilogram. Lantaran bobotnya yang berat, APAB harus didorong menuju lokasi kebakaran bukan digendong seperti APAR.

 

2. Jangkauan

Jangkauan wilayah APAR terbatas. Berbeda dengan APAB yang dapat menjangkau wilayah lebih luas, mencapai 50 meter. APAB dapat digunakan pada wilayah dengan mobilitas tinggi, seperti perkantoran, stasiun, bandara, dan pabrik.

 

3. Tekanan

APAR memiliki tekanan langsung yang bercampur dengan medium lain, semisal foam Aqueous Film Forming (AFF), karbon dioksida, dan dry chemical powder dengan nitrogen kering. Alhasil, penggunaan APAR dapat dilakukan dengan menekan tuas katup terlebih dahulu. Berbeda dengan APAR, APAB memiliki tekanan tidak langsung. APAB memiliki cartridge untuk menyimpan gas pendorong. Medium damkar yang terpisah dengan gas pendorong akan menghasilkan kekuatan lebih besar untuk memadamkan api. 

 

4. Bentuk

APAR berbentuk tabung portable yang dapat dibawa ke mana saja dengan mudah. Sementara APAB berbentuk tabung yang dilengkapi troli roda dua untuk memudahkan mobilitasnya.

 

 

Cara Penggunaan APAB yang Aman

Mengingat APAB merupakan alat untuk memadamkan kebakaran, penggunaannya haruslah sesuai aturan agar lebih aman. Caranya:

  • Meletakkan APAB sekitar 50 meter dari tempat kejadian kebakaran. 
  • Letakkan APAB dalam posisi tegak.
  • Tarik pengaman yang menyerupai huruf T untuk membuka cartridge.
  • Hamparkan selang penyemprot. 
  • Tekan tuas katup dan arahkan selang penyemprot ke arah api atau titik kebakaran.

 

Demikianlah serba-serbi mengenai Alat Pemadam Api Berat (APAB) yang perlu Anda ketahui. Yuk, bagikan artikel ini melalui media sosial supaya lebih bermanfaat! 

Share On

Related Information