Bayangkan kobaran api melahap habis tempat tinggal atau tempat kerjamu. Api tak kenal ampun, melalap harta benda dan membahayakan nyawa. Skenario mengerikan ini bukan hanya khayalan, namun kenyataan pahit yang bisa menimpa siapa saja.
Untungnya, kita memiliki benteng pertahanan pertama melawan si jago merah: Alat Pemadam Api Ringan (APAR). Namun, APAR pemadam yang andal pun tak berarti apa-apa jika tidak dirawat dan diinspeksi secara berkala. Simak bagaimana cara inspeksi APAR berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 4 Tahun 1980 berikut ini!
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 4 Tahun 1980 tentang Syarat-syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) mengatur hal-hal sebagai berikut:
Permenakertrans No. 4 Tahun 1980 bertujuan meningkatkan pencegahan dan penanggulangan kebakaran di tempat kerja, serta melindungi pekerja dan tempat kerja dari bahaya kebakaran. Ketentuannya, APAR harus berwarna merah dan tidak boleh disimpan di tempat yang lembab, terkena sinar matahari langsung, atau suhu ekstrem.
Petugas APAR harus dilatih secara berkala. Pengusaha yang tidak mematuhi aturan ini dapat dikenakan sanksi berupa teguran, pembekuan kegiatan usaha, atau pencabutan izin usaha.
Untuk mengetahui dengan lebih detail cara inspeksi APAR berdasarkan Permenakertrans No. 4 Tahun 1980, simak penjelasannya berikut ini:
Langkah pertama dalam inspeksi APAR adalah memeriksa kondisi fisik tabung dan body APAR. Perhatikan apakah ada tanda-tanda kerusakan seperti penyok, karat, atau retakan. Kerusakan pada tabung dapat mengurangi keandalan APAR dan berpotensi membahayakan pengguna. Pastikan tabung dalam kondisi baik dan bersih dari kotoran.
Selanjutnya, periksa indikator tekanan APAR untuk memastikan tekanan berada dalam batas yang aman. Cara membaca pressure gauge adalah dengan melihat jarum pada manometer. Pastikan jarum berada di zona hijau, yang menunjukkan bahwa tekanan berada pada tingkat yang benar. Jika jarum berada di zona merah atau kuning, berarti tekanan tidak sesuai dan APAR perlu diisi ulang atau diperiksa lebih lanjut.
Pin pengaman dan segel berfungsi untuk mencegah penggunaan APAR yang tidak disengaja. Pastikan pin pengaman masih terpasang dengan baik dan segel dalam kondisi utuh. Segel yang rusak atau hilang bisa menjadi indikasi bahwa APAR telah digunakan atau mengalami gangguan, dan perlu segera diperiksa.
Periksa selang APAR untuk memastikan tidak ada kerusakan seperti retakan, sobekan, atau penyumbatan. Kondisi selang yang baik sangat penting untuk memastikan aliran agen pemadam api tidak terganggu saat digunakan. Jika ditemukan kerusakan, selang harus segera diganti.
Baca juga: Pahami Sebelum Beli, Ini Dia Jenis Selang Pemadam Kebakaran!
Nozzle adalah bagian yang mengarahkan semprotan agen pemadam api. Uji fungsi nozzle dengan memastikan tidak ada penyumbatan dan semprotan dapat keluar dengan lancar. Bersihkan nozzle dari kotoran atau debu yang mungkin menumpuk, dan pastikan mekanisme penyemprot berfungsi dengan baik.
Baca juga: Jenis Nozzle Hydrant serta Fungsinya dalam Distribusi Air Pemadam
Handle atau tuas APAR harus diperiksa untuk memastikan dapat digunakan dengan mudah dan tidak macet. Pastikan tuas dapat ditekan atau ditarik dengan lancar tanpa hambatan. Fungsi handle yang baik memastikan APAR dapat digunakan dengan cepat dan efisien saat terjadi kebakaran.
Terakhir, periksa bagian dasar tabung APAR untuk memastikan tidak ada kerusakan atau karat yang dapat mengurangi kekuatan tabung. Bagian dasar tabung sering kali terabaikan, tetapi sangat penting untuk diperiksa karena kerusakan di bagian ini dapat menyebabkan kebocoran atau kegagalan struktural.
Setelah inspeksi APAR selesai dilakukan, ada beberapa langkah penting yang harus diikuti untuk memastikan APAR siap digunakan dan hasil inspeksi tercatat dengan baik:
Setelah semua pemeriksaan selesai, letakkan APAR kembali ke tempat semula. Pastikan APAR ditempatkan di lokasi yang mudah dijangkau dan terlihat, sehingga dapat diakses dengan cepat saat dibutuhkan.
Pastikan APAR ditempatkan pada ketinggian yang sesuai standar, yaitu tidak lebih dari 1,5 meter dari lantai. Penempatan pada ketinggian yang tepat memastikan APAR mudah dijangkau oleh semua orang di lokasi tersebut.
Setelah inspeksi selesai, buat laporan yang mencatat semua temuan dan tindakan yang diambil. Laporan ini harus mencakup kondisi fisik APAR, hasil pemeriksaan tekanan, dan kondisi setiap komponen yang diperiksa. Laporan harus disimpan sebagai bukti bahwa inspeksi rutin telah dilakukan dan sebagai referensi untuk inspeksi berikutnya.
Butuh perlengkapan perlindungan kebakaran di rumah atau tempat kerjamu? Sahabat Utama Suksesindo sebagai importir perlengkapan pemadam kebakaran menyediakan layanan jual alat pemadam kebakaran dengan berbagai ukuran APAR dan harga APAR. Hubungi kami sekarang juga!
Share On