details iamge

Fakta-Fakta Menarik Tentang Sistem Fire Hydrant

Fire hydrant merupakan salah satu alat yang berfungsi menyediakan akses cepat ke pasokan air ketika terjadi kebakaran. Singkatnya, hydrant adalah sistem pemasok air yang dipasang di atas tanah untuk proteksi kebakaran. Peralatan damkar ini kerap ditemukan di pusat perbelanjaan, tempat wisata, tempat ibadah, gedung, pabrik, pasar, ataupun kawasan ramai lainnya. Keberadaan hydrant memudahkan petugas damkar melakukan penyelamatan dalam waktu singkat untuk meminimalisasi kerugian dan korban jiwa akibat kobaran api yang merambat secara cepat.

 

Baca juga: Yuk, Cari Tahu Apa itu Fire Hydrant System Secara Detail

 

 

Sejarah Fire Hydrant

Sebelum teknologi berkembang pesat, orang-orang zaman dulu menggunakan cara manual untuk memadamkan api, yakni menimba air menggunakan ember kemudian disiramkan ke kobaran api. Meskipun cukup ampuh, cara ini menghabiskan banyak waktu dan tenaga. Kurangnya efisiensi cara manual membuat seorang ahli kimia, Ambrose Godfrey tertarik menciptakan alat damkar. 

Di tahun 1723, Ambrose Godfrey mematenkan sistem damkar temuannya di Inggris. Temuan Ambrose Godfrey berupa tong cairan damkar yang mengandung mesiu. Keterbatasan alat damkar temuan Ambrose Godfrey mendorong George William Manby melakukan hal sama. Di tahun 1818, Kapten George berhasil menemukan alat damkar berupa kapal tembaga berukuran 3 galon (setara 13.6 liter) yang terbuat dari kalium karbonat dan mengandung udara terkompresi.

Kemajuan zaman yang dibarengi dengan teknologi membuat para peneliti menemukan alat damkar modern. Salah satunya adalah fire hydrant. Penemuan hydrant mampu menghemat tenaga dan waktu untuk menyalurkan air ke lokasi kebakaran. 

 

 

Jenis Fire Hydrant

Pada dasarnya, jenis hydrant dapat dibedakan berdasarkan lokasinya.

 

1. Hydrant Kota

Hydrant kota adalah sistem proteksi kebakaran yang terpasang di sepanjang jalan, daerah rawan kebakaran, atau kawasan ramai sebagai prasarana sekaligus untuk memenuhi kebutuhan air yang disediakan PDAM setempat. 

 

2. Hydrant Halaman

Hydrant halaman atau disebut juga hydrant pillar merupakan alat pencegah kebakaran yang dipasang di luar bangunan. Hydrant jenis ini biasanya digunakan untuk mengisi kekosongan tangki air pada mobil damkar. Untuk memudahkan akses, hydrant halaman diletakkan di sepanjang jalan yang sering dilalui mobil damkar. Hydrant ini terbagi menjadi dua tipe, yakni:

 

 

  • Hydrant Barrel Basah

Hydrant barel basah terdiri dari bagian atas yang berfungsi untuk mengisi air dan saluran berkatup dengan batang menjorok ke bagian sisi. Tipe hydrant ini langsung dihubungkan ke sumber air yang bertekanan. 

 

 

  •  Hydrant Barrel Kering

Hydrant barel kering tidak memiliki katup pada saluran keluarnya air. Pasalnya, katup utama hydrant tipe ini terpasang di bagian bawah tanah dengan selang menuju danau atau sumber air lainnya. Terpisahnya sumber air bertekanan dengan katup membuat bagian atas hydrant tetap kering apabila tidak dibuka menggunakan alat khusus. Di negara empat musim, hydrant barel kering kerap digunakan ketika musim dingin untuk mencegah pembekuan. Sementara di desa, hydrant ini digunakan sebagai alat pemasok air untuk mengatasi kebakaran.

 

3. Hydrant Gedung

Hydrant gedung atau disebut juga hydrant box merupakan alat pencegah kebakaran di dalam bangunan yang dipasang menggunakan pipa tegak atau menempel ke dinding. Tipe hydrant ini menggunakan pipa tanam khusus yang terhubung ke sumber air. Berdasarkan penggunaannya, hydrant gedung dapat dibagi menjadi tiga tipe, yakni:

  • Klas I – menggunakan selang diameter 2.5 inci, hydrant tipe ini ditujukan untuk tenaga damkar dan orang terlatih.
  • Klas II – menggunakan selang diameter 1.5 inci, hydrant tipe ini ditujukan untuk penghuni gedung dan orang yang belum terlatih.
  • Klas III – menggunakan selang diameter 1.5 dan 2.5 inci, hydrant tipe ini ditujukan untuk semua kalangan, menyesuaikan kondisi di lapangan ketika kebakaran terjadi. 

 

 

Berbeda Warna, Berbeda Fungsi

Umumnya, sebagian besar hydrant damkar yang ada berwarna merah. Namun, sebenarnya terdapat beberapa warna hydrant yang dibedakan menurut alirannya. Berdasarkan standar NFPA (National Fire Protection Association), warna pada hydrant damkar bertekanan 20 PSI terdiri dari:

  • Kelas C – memiliki warna merah sebagai kode, hydrant ini untuk laju alir di bawah 500 Gallons Per Minute (GPM).
  • Kelas B – kode hydrant berwarna oranye ini untuk laju alir antara 500 hingga 999 GPM.
  • Kelas A – warna hijau menunjukkan bahwa hydrant ini untuk laju alir antara 1.000 hingg 1.499 GPM.
  • Kelas AA – kode warna biru menunjukkan bahwa hydrant memiliki laju alir di atas 1.500 GPM.

 

 

Dasar Perhitungan Penempatan Fire Hydrant

Pemasangan hydrant damkar harus sesuai standar NFPA dan SNI nomor 03-1735-2000. Hydrant harus diletakkan di ruang terbuka dan dekat pintu darurat untuk memudahkan petugas dan mobil damkar mengakses hydrant secara bebas sepanjang lima puluh meter tanpa hambatan. Berdasarkan jangkauan proteksi mencapai 1.000 m2 dengan semburan nozzle mencapai lima meter, pemasangan hydrant harus berjarak sekitar 35 hingga 38 meter. 

 

Demikianlah sejumlah fakta menarik mengenai fire hydrant yang perlu Anda ketahui. Ayo, bagikan artikel ini supaya lebih bermanfaat! 

Share On