Ketika sedang menonton berita di televisi atau scrolling media sosial, kamu mungkin pernah melihat berita tentang mobil yang terbakar. Baik itu saat sedang dikendarai atau ketika mobil sedang diparkirkan. Terkait peristiwa mobil terbakar ini, kita perlu memahami konsep segitiga api. Segitiga api sendiri menunjukkan komponen utama yang bisa menyebabkan api. Ketiga komponen itu adalah trigger (pemicu), zat atau materi dan penghantar (udara).
Tak hanya itu, kita juga perlu mengetahui apa saja penyebab mobil terbakar. Dengan pengetahuan mendalam tentang hal ini, kita bisa mencegah terjadinya kebakaran yang dapat menimbulkan kerugian baik secara finansial maupun moril. Simak penjelasannya berikut ini!
Penyebab mobil terbakar yang pertama adalah mesin yang yang overheat (terlalu panas). Ketika kamu menyalakan mobil, setiap mesin yang ada di dalamnya akan langsung bekerja dan peningkatan suhu merupakan kejadian yang wajar. Suhu kerja mesin yang wajar adalah 60-95 derajat celcius. Meskipun begitu, seharusnya peningkatan suhu akan berkurang karena keberadaan air radiator.
Ketika mesin menjadi overheat maka hanya ada dua kemungkinan masalah yang terjadi. Pertama, air radiator berkurang atau ada kerusakan pada bagian tersebut. Kedua, mesin telah bekerja terlalu keras di bawah panas terik matahari
Sistem kelistrikan merupakan komponen terpenting dalam sebuah mobil. Jika terjadi masalah pada sistem ini, mobil mungkin tidak akan bisa menyala dengan baik.
Ada berbagai masalah yang bisa terjadi pada aliran listrik mobil, mulai dari kabel yang longgar hingga korsleting. Selain itu, kebocoran oli juga bisa menjadi sumber masalah pada sistem kelistrikan. Ini adalah penyebab mobil terbakar saat parkir yang paling sering terjadi.
Baca juga: Listrik Sering Korslet? Ternyata Ini Penyebabnya!
Kebiasaan membawa dan meletakkan barang mudah terbakar di dalam mobil dapat berakibat fatal. Bensin, korek api, bahan kimia, dan aerosol rentan memicu kebakaran akibat paparan panas matahari, percikan api, atau korsleting.
Hindari membawa barang-barang ini di dalam mobil, dan jika terpaksa, simpanlah di tempat yang sejuk dan jauh dari sumber panas. Selalu periksa kondisi mobil secara berkala untuk memastikan tidak ada kebocoran bahan bakar atau kerusakan kelistrikan yang dapat memicu kebakaran.
Membiarkan kebocoran tanpa penanganan dapat meningkatkan risiko mobil tidak mau menyala hingga terjadinya kebakaran. Khususnya, kebocoran pada tangki bahan bakar dan sistem oli sangat berbahaya karena cairan-cairan ini sensitif terhadap api. Oleh karena itu, penting untuk waspada terhadap kebocoran di kedua bagian ini karena dapat menyebabkan kebakaran yang berbahaya.
Banyak orang beranggapan bahwa melakukan modifikasi mobil itu adalah hal tidak berbahaya. Modifikasi yang dimaksudkan di sini tidak hanya terbatas pada perubahan tampilan eksterior, tetapi juga modifikasi pada bagian mesin. Namun, sebenarnya, tindakan modifikasi ini sangat tidak dianjurkan.
Kesalahan dalam memasang berbagai komponen mobil dapat membahayakan keselamatan pengemudi dan penumpang saat berkendara. Sebagai contoh, penggantian lampu yang awalnya memiliki daya watt standar tetapi diganti dengan yang lebih besar. Meskipun penggantian lampu terlihat seperti tindakan yang sederhana, sebenarnya hal tersebut bisa menjadi pemicu kebakaran.
Servis mobil secara rutin adalah hal yang sangat dianjurkan. Namun, jangan sampai kamu salah memilih tempat servis. Penanganan yang asal-asalan bisa menyebabkan berbagai risiko, termasuk menjadi penyebab ECU mobil terbakar hingga penyebab dinamo starter mobil terbakar.
Untuk menghindari hal-hal semacam ini, percayakan servis mobilmu hanya di bengkel resmi dengan teknisi tepercaya.
Kecelakaan lalu lintas memang merupakan situasi yang sangat berbahaya. Kita sering melihat kejadian seperti ini melalui pemberitaan di berbagai media. Tabrakan antara kendaraan dapat menyebabkan kerusakan atau kebocoran pada komponen di dalam mobil. Bahkan dalam beberapa kasus, tabrakan tersebut bisa mengakibatkan ledakan dan mobil terbakar.
Sebagai salah satu moda transportasi yang vital, penggunaan mobil dalam keseharian adalah hal yang lumrah. Namun, dengan berbagai peristiwa kebakaran mobil yang rentan terjadi, kita memang perlu lebih waspada. Apalagi jika sedang bepergian di musim kemarau atau saat arus mudik yang bisa meningkatkan risiko kebakaran mobil.
Lalu, bagaimana cara menghindari terjadinya kebakaran pada mobil? Simak tips berikut ini!
Alat pemadam kebakaran (APAR) ringan wajib selalu ada di dalam mobil. Pilihlah APAR yang sesuai dengan jenis kendaraan dan pelajari cara penggunaannya dengan benar. Segera padamkan api saat masih kecil untuk mencegah kebakaran yang lebih besar.
Untuk kebutuhan mobil pribadi, kamu bisa membeli jenis APAR berupa fire extinguisher dengan ukuran 0,5 sampai 1 kg di Sahabat Utama Suksesindo. Kami juga menyediakan beragam alat pemadam api berat untuk kebutuhan rumah maupun industri.
Baca juga: Bukan Hanya APAR, Ini Dia 10 Alat Pemadam Kebakaran Lainnya!
Mesin, kelistrikan, dan sistem bahan bakar adalah komponen vital yang perlu dijaga kesehatannya. Lakukan servis rutin di bengkel resmi untuk memastikan semua komponen berfungsi dengan baik dan tidak ada kebocoran atau kerusakan yang berpotensi memicu kebakaran.
Ini mungkin terlihat sepele, namun banyak orang mengabaikannya. Panas mesin dan percikan api statis dapat memicu kebakaran saat mengisi bahan bakar. Pastikan mesin mobil dalam keadaan mati dan hindari penggunaan ponsel di sekitar SPBU.
Overheating atau mesin panas berlebih dapat menyebabkan berbagai kerusakan, termasuk kebakaran. Perhatikan indikator temperatur pada dashboard dan segera cari tempat teduh untuk menepi dan mematikan mesin jika temperatur mulai naik. Terutama saat mudik, istirahatkan mobil di rest area secara berkala untuk mendinginkan mesin.
Langkah pencegahan memang penting. Namun, adakalanya upaya yang kita lakukan tidak membuahkan hasil. Jika kebakaran sudah terjadi, tidak perlu panik. Lakukan langkah penanganan berikut ini:
Segera menepikan mobil ke tempat yang aman dan jauh dari benda-benda mudah terbakar seperti pom bensin, pohon, atau bangunan. Hindari menghentikan mobil di tengah jalan atau di tikungan yang dapat membahayakan pengguna jalan lain.
Matikan mesin mobil untuk menghindari penyebaran api yang lebih luas. Tarik rem tangan dan pastikan mobil dalam keadaan transmisi P (Parkir) untuk mencegah mobil bergerak sendiri.
Segera bantu seluruh penumpang keluar dari mobil dengan cepat dan teratur. Pastikan tidak ada yang tertinggal di dalam mobil. Gunakan pintu darurat jika pintu utama terhalang api.
Jika api masih kecil, coba padamkan dengan menggunakan alat pemadam api ringan (APAR) yang tersedia di dalam mobil. Gunakan APAR dengan mengikuti petunjuk penggunaan yang benar.
Jika api malah semakin besar dan tidak bisa dikendalikan lagi, segera hubungi pemadam kebakaran (Damkar) dengan dial nomor 113 atau layanan darurat terdekat untuk mendapatkan bantuan. Informasikan lokasi kejadian dan jenis kendaraan yang kamu gunakan dengan jelas. Mobil damkar dan petugas terkait akan membantumu memadamkan api dengan cara yang profesional.
Ada beberapa hal yang perlu diingat ketika menghadapi situasi kebakaran mobil ini. Hindari panik dan jangan mencoba kembali ke mobil yang sudah terbakar. Jauhkan orang-orang di sekitar mobil untuk menghindari bahaya. Jika api sudah membesar, jangan mencoba memadamkannya sendiri dan segera tinggalkan lokasi kejadian untuk keselamatan diri sendiri dan orang lain.
Pemahaman tentang penyebab mobil terbakar sangat penting. Mari bersama-sama menjadi proaktif dengan melakukan perawatan rutin, menghindari modifikasi berlebihan, dan selalu waspada terhadap situasi berpotensi berbahaya. Langkah preventif kita dapat mencegah kebakaran mobil dan menjaga keselamatan kita serta orang lain di jalan.
Share On