details iamge

Apa itu Fire Hydrant? Yuk Kenali Jenis dan Komponennya!

Fire hydrant adalah salah satu elemen pemadam kebakaran yang cukup familiar – sering terdengar dan juga dijumpai oleh masyarakat awam. Apa sebenarnya fire hydrant alias hidran kebakaran itu? Apa saja ragam jenis dan kegunaannya? Seperti apa rangkaian komponennya? Benarkah keberadaannya memiliki peranan penting? Simak sampai akhir artikel untuk mendapatkan penjabaran selengkapnya!

 

 

 

 

Apa Itu Fire Hydrant dan Apa Fungsinya?

Fire hydrant

Hidran kebakaran merupakan bagian dari alat pemadam kebakaran yang terhubung ke sistem perpipaan air bertekanan tinggi di suatu titik strategis. Kamu dapat menemukan fire hydrant dengan mudah di area publik, karena selain warnanya yang merah menyala, ukuran palang hidran juga cukup besar. Tujuannya, supaya memudahkan masyarakat dan petugas damkar menemukannya.

Fungsi hydrant yang membuat peranannya penting, yaitu:

  • Menyediakan akses sumber air untuk damkar ketika menangani kebakaran berskala besar yang sulit dipadamkan dengan APAR.

  • Membantu memadamkan api karena karakteristik utama air memang memadamkan elemen tersebut.

  • Mencegah kebakaran semakin meluas dan berakibat fatal karena dapat segera dipadamkan.

  • Memberikan jaminan rasa aman terhadap masyarakat bahwa kebakaran dapat diatasi dengan baik melalui kehadiran fire hydrant.

 

Meskipun mobil damkar dilengkapi dengan tangki air sebagai sumber utama, namun hidran air tetap penting sebagai cadangan jika volume di tangki kurang. Sesuai standar keamanan internasional, fire hydrant satu dengan yang lain harus ada dalam jarak 35 – 38 meter.

 

 

Bagaimana Cara Menggunakan Fire Hydrant?

Penggunaan fire hydrant

Lantas, bagaimana air dari sumber di fire hydrant dapat mengalir ke area kebakaran? Berikut skema penggunaannya sebagai elemen alat pemadam kebakaran di gedung:

  1. Petugas damkar membuka tutup hidran dengan kunci khusus.

  2. Selang pemadam kebakaran (fire hose) dihubungkan ke hidran.

  3. Katup fire hydrant dibuka, sehingga menghasilkan tekanan untuk air di bawah mengalir melalui selang ke atas.

  4. Petugas pemadam kebakaran mengarahkan air ke area yang terbakar.


Tentu fire hose alias selang pemadam kebakaran yang digunakan harus sesuai tebal dan berkualitas sebagaimana produk yang ditawarkan di distributor alat pemadam kebakaran seperti Sahabat Utama Suksesindo, yang tidak mudah robek dan awet ketika digunakan mengingat tekanan airnya besar.

 

 

Apa Saja Jenis – Jenis Fire Hydrant?

Supaya bekerja lebih maksimal, hidran kebakaran memang terbagi menjadi beberapa jenis berbeda. Ada yang memiliki bentuk sama, namun kapasitas dan lokasi penggunaan yang berbeda. Ada juga dengan bentuk dan ukuran fire hydrant yang berbeda – berikut dengan spesifikasi menyeluruhnya. Di bawah ini adalah klasifikasi hidran kebakaran berikut bentuk, lokasi, dan kegunaannya:

 

1. Dry Barrel Fire Hydrant

Dry barrel fire hydrant

Dry barrel fire hydrant adalah hidran pemadam barel kering. Hydrant dipisahkan dari sumber air bertekanan oleh katup utama yang ada di bagian bawah tanah. Jadi, bagian atas tetap kering sampai katup utama dibuka dengan menggunakan alat khusus oleh damkar atau tenaga ahli lainnya. Tidak ada katup di saluran keluar air.

Hidran barel kering biasanya digunakan pada saat musim dingin dimana suhu bisa turun di bawah 0o C. Hal ini dilakukan untuk mencegah hydrant dari pembekuan. Sementara itu, di daerah pedesaan yang mana sistem air perkotaan tidak tersedia, dry barrel hydrant juga harus tersedia dalam membantu ketersediaan ketika pemadaman kebakaran darurat.

 

2. Wet Barrel Fire Hydrant

Wet barrel fire hydrant

Berbanding terbalik dengan dry barrel, ada wet barrel alias hidran pemadam barel basah. Fire hydrant ini dirancang untuk menyimpan sejumlah air tertentu, biasanya antara 1800 dan 4000 liter. Artinya, dapat menyediakan sumber air langsung bagi petugas pemadam kebakaran, tidak seperti hidran barel kering, yang memerlukan waktu beberapa menit untuk terisi.

Soal desain, wet barrel hydrant dihubungkan langsung ke sumber air bertekanan di mana bagian atas selalu terisi air dan tiap-tiap saluran memiliki katup tersendiri dengan batang menjorok ke sisi. Hidran basah cenderung lebih murah dari hidran kering dan digunakan untuk area-area dengan potensi terjadinya kebakaran yang tinggi seperti pemukiman perkotaan.

 

3. Wall Hydrant

Wall hydrant

Hidran dinding alias wall hydrant merupakan jenis hidran kebakaran yang dipasang pada dinding luar bangunan. Desainnya lebih sederhana dan dirancang agar tahan terhadap pembekuan dan kerusakan di daerah beriklim dingin. Biasanya digunakan di area perkantoran. Ada dua jenis hydrant dinding, yaitu: indikator (pengukur tekanan) dan non indikator (tanpa pengukur tekanan).

Wall hydrant adalah hidran air dengan kekuatan tekanan sama besar dengan jenis lainnya. Hanya saja, secara dimensi memang lebih ringkas dan fleksibel sehingga dapat ditempatkan di mana saja – khususnya untuk area indoor. Namun, instalasi hidran harus diperiksa secara berkala agar tidak menimbulkan genangan atau menyebabkan dinding lembab mudah roboh.

 

4. Standpipe

Standpipe

Standpipe alias sistem pipa tegak adalah sistem air perpipaan yang kaku dan dibangun secara vertikal pada bangunan bertingkat. Selang pemadam terhubung ke sistem ini, sehingga penghuni bangunan atau petugas pemadam kebakaran dapat menggunakan air untuk memadamkan api. Pipa tegak menyediakan air untuk saluran selang yang ditempatkan secara strategis dalam gedung.

Ada tiga jenis standpipe, yaitu: kering, basah, dan kombinasi. Pipa kering biasanya diletakkan di jalan masuk utama gedung sehingga petugas damkar mudah mengaksesnya begitu tiba, pipa basah ada di dalam bangunan, begitu pula pipa kombinasi. Tujuan dari keberadaan standpipe adalah memudahkan penanganan kebakaran pada gedung bertingkat di kawasan padat penduduk.

 

5. Flush Hydrant

Flush hydrant

Berikutnya ada flush hydrant alias hidran pembilasan. Meskipun tidak berperan langsung dalam aktivitas pemadaman, faktanya hidran yang satu ini memegang peranan penting agar proses tersebut berjalan lancar. Sesuai namanya, flush hydrant berperan secara rutin untuk menyiram atau membersihkan endapan lumpur atau kotoran lainnya pada tandon, pompa, dan perangkat pemadam lainnya. 

Ketika perangkat seperti selang, pompa, tandon, dan lainnya kotor apalagi sampai memiliki endapan tebal, hal tersebut akan mengganggu jalur air saat memadamkan api. Volume dan tekanannya menjadi kurang maksimal sehingga justru menghambat pemadaman api skala besar. Tentunya hal ini berakibat pada kerugian korban jiwa dan lainnya akibat kurang efektifnya pemadaman.

 

6. Post Indicator Hydrant

Post indicator hydrant

Secara teknis, hydrant yang satu ini sama dengan hidran lainnya. Hanya saja, ada tambahan fitur, berupa tiang visual yang menunjukkan katup dalam keadaan terbuka atau tertutup. Biasanya, tiang terhubung ke sistem proteksi kebakaran tertentu, seperti sistem sprinkle perusahan komersial atau kantor damkar terdekat. Fitur ini dapat menunjukkan kesiapan pakai hidran.

Selain itu, post indicator hydrants adalah fitur yang memungkinkan koneksi langsung hidran air dengan sistem proteksi kebakaran gedung. Jadi, sambil menunggu petugas damkar, peralatan pemadam otomatis dapat bereaksi cepat memberikan langkah pemadaman pertama. Tujuannya, mencegah sumber api semakin meluas dan memberi waktu tambahan orang-orang dalam gedung untuk evakuasi mandiri.

 

7. Recessed Hydrant

Recessed hydrants

Recessed hydrant adalah inovasi hidran yang cocok untuk kawasan lalu lintas padat. Hidran ini terintegrasi dalam trotoar – biasanya untuk area dengan ruang terbatas atau ramai dengan pejalan kaki. Mereka ditutupi oleh pelat yang rata dengan tanah, namun dapat dilepas jika sewaktu-waktu mengakses hidran untuk situasi darurat seperti tindakan pemadaman kebakaran.

Desain recessed hydrant memungkinkan hidran diakses tanpa mengganggu aktivitas di sekitar. Sesuai namanya, yaitu hidran tersembunyi, perangkat ini tidak dapat diakses oleh sembarang orang dan tetap menonjolkan estetika sekitar dan tidak memakan tempat. Selain sumber air dalam pemadaman kebakaran, hydrant ini juga dapat membantu mengatasi menyusutkan air saat terjadi banjir.

 

8. Pillar Hydrant

Pillar hydrant

Hydrant pillar merupakan jenis hidran yang sangat umum dijumpai di kawasan Eropa. Ciri khas dari hydrant ini adalah pilar tinggi berdiri tegak dengan akses kontrol yang mudah dijangkau – oleh petugas profesional. Hidran pilar sering ditemui di area-area publik seperti taman. Meskipun begitu, keamanannya terjamin sehingga tidak dengan bisa sembarangan diaktifkan.

Body hydrant pilar terbuat dari besi tebal dan kokoh sehingga tidak mudah goyang dan roboh. Aman untuk wilayah yang sering mengalami angin kencang maupun badai. Selain itu, aman juga untuk kawasan yang sering terdapat genangan atau mengalami kebanjiran. Sebab, desainnya yang tinggi menyebabkannya tidak mudah terendam. Mudah ditemukan dan difungsikan.

Baca JugaJenis-Jenis Hydrant Pillar? Yuk, Cari Tahu Di Sini!

 

 

Apa Saja Komponen Fire Hydrant?

Komponen fire hydrant

Supaya dapat berfungsi dengan baik, ada beberapa komponen hydrant yang membentuk dan mendukung kinerja alat tersebut. Banyak yang berpikir bahwa fire hydrant hanya terdiri dari air dan pompa saja, padahal tidak demikian. Ada rangkaian elemen terstruktur agar sumber air dapat terangkat dan mengalir untuk kebutuhan pemadaman api. Berikut komponen lengkapnya:

 

1. Water Supply Source

Komponen pertama dari fire hydrant adalah sumber suplai air atau water supply source. Sederhananya, sumber utama dari mana hidran kebakaran mendapatkan air untuk mengisi tandon dan memadamkan api. Sumber banyak, bisa dari persediaan air gedung atau alami seperti: sungai, danau, maupun perusahaan air daerah. Tergantung mana yang jaraknya paling dekat.

 

2. Pumping System

Air dari sumber tidak akan bisa naik mengisi tangki apalagi sampai digunakan memadamkan api di berbagai lokasi tanpa sistem pemompa alias pumping system. Sistem ini memastikan air dapat mengalir dari sumber utama ke hidran – untuk kemudian disalurkan pada truk pemadam. Tekanan yang besar harus diberikan agar sumber air bisa terangkat.

 

3. Distribution Pipework

Pipa distribusi alias distribution pipework menjadi komponen berikutnya. Pipa distribusi inilah yang membagi sumber air pada hidran-hidran dalam jangkauan areanya. Karena ditanam dalam tanah, sudah pasti pipanya harus resisten terhadap korosi dan tidak mudah rusak akibat faktor-faktor eksternal lingkungan. Pipa harus berguna dalam waktu lama karena biaya penggantian sangat besar. 

 

4. Valve

Katup hidran alias hydrant valve memiliki peranan yang tidak kalah penting. Katup bertugas mengatur aliran dalam sistem jaringan. Mempunyai kewenangan mutlak untuk mengalirkan air ke sistem atau justru mengisolasinya agar tidak banjir dan justru merusak hidran. Ada dua jenis katup yang sering digunakan untuk hidran, yaitu katup kupu-kupu dan gerbang.

 

5. Hose Reel

Hose reel atau gulungan selang pemadam kebakaran juga termasuk dalam komponen penting hydrant. Selang pemadam digunakan untuk mengalirkan sumber air dari hidran ke tandon truk damkar atau langsung ke area kebakaran. Selang harus memiliki fleksibilitas tinggi, tahan lama, dan tentu tahan terhadap tekanan air yang kuat dan besar – seperti produk dari Sahabat Utama Suksesindo.

Lihat Produk: Hose Reel

 

6. Fire Brigade Inlets

Komponen ini yang memungkinkan petugas damkar memompa air dari sumber utama hidran sebagai penyimpanan saat menghadapi kebakaran besar. Ukuran fire brigade inlets cukup kecil, namun memiliki manfaat yang besar. Tidak hanya mengisi tandon, tapi juga untuk persediaan alat-alat pemadam kebakaran lainnya yang membutuhkan material tersebut sebagai bahan utama memadamkan api.

 

7. Pressure Gauge

Alat untuk memantau besar tekanan dalam hidran. Ada standar aman tekanan yang dihasilkan dalam sistem supaya hydrant tidak mengalami masalah. Inilah fungsi dari pressure gauge. Elemen ini secara berkala memantau tekanan hidran kebakaran saat sedang memompa air dari sumber utama. Tujuannya untuk segera menemukan jika ada potensi masalah atau penyumbatan.

 

8. Post Indicator Valve (PIV)

Indikator katup hidran yang berguna memantau valve terbuka atau tertutup sesuai kebutuhan sistem maupun mengalami masalah. Hidran – khususnya barel basah, memang tidak boleh terus menerus terbuka karena akan mengakibatkan genangan atau potensi banjir. Sebab itulah perlu komponen PIV untuk memantau aktivitas katup sudah sesuai porsi kebutuhan hidran tersebut atau belum. 

 

9. Drain Points

Komponen yang tidak kalah penting dalam sistem adalah drainase. Proses tersebut sendiri penting untuk menguji kelayakan hydrant, mencegah terjadinya pembekuan alat akibat genangan di musim dingin, serta pemeliharaan agar hydrant dapat berfungsi dalam waktu yang lama. Komponen yang satu ini diletakkan pada titik-titik strategis hydrant untuk memastikan drainase dilakukan menyeluruh.

 

10. Risers

Risers adalah pipa vertikal yang dirancang untuk mengalirkan air dari sumber terbawah ke atas pada instalasi bangunan bertingkat. Mungkin juga disertakan katup pendaratan di berbagai lantai untuk menyediakan titik sambungan selang. Komponen yang bersifat sebagai additional ini hanya ditambahkan pada gedung pencakar langit. Supaya distribusi air merata ketika kebakaran terjadi.

 

 

Sudah jelas bukan bahwa fire hydrant adalah elemen yang sangat penting dalam pemadaman api? Jika tidak ada hidran kebakaran, damkar akan lebih kesulitan melakukan tugas pemadaman, khususnya untuk area-area terisolasi dengan skala kebakaran besar. Semakin merata keberadaan hidran tersebut, maka tingkatan keamanan terhadap kebakaran juga ikut mengalami peningkatan. Setuju, bukan?

Share On

Related Information