Penanganan kebakaran harus dilakukan secara cepat. Dengan begitu, risiko terjadinya korban jiwa dan harta benda dapat diminimalkan. Upaya nyata yang dapat Anda lakukan untuk meminimalkan risiko kerugian akibat kebakaran adalah dengan memanfaatkan fire hydrant system atau sistem hidran kebakaran.
Sistem hidran menjadi bagian penting dalam sistem pemadam kebakaran di area perkotaan, sebagai bagian dari komponen proteksi kebakaran aktif. Hidran kebakaran terhubung dengan saluran air dan ditempatkan di area publik yang mudah dijangkau. Dengan begitu, petugas pemadam kebakaran dapat menggunakan hidran dengan mudah saat terjadi kebakaran.
Baca juga: Sistem Proteksi Kebakaran Aktif dan Pasif, Apa Bedanya Ya?
Keberadaan sistem hidran jadi bagian penting dalam upaya pemadaman kebakaran. Keberadaannya memiliki 3 fungsi utama, yaitu:
Kehadiran hidran kebakaran merupakan salah satu upaya untuk memberi perlindungan kebakaran secara menyeluruh. Hal ini bisa diwujudkan lewat penempatan hidran di berbagai area di sekitar gedung. Instalasi hidran membuat proses pemadaman dapat berlangsung lancar, mampu menjangkau area yang sulit dengan menggunakan sambungan firehose.
Fungsi selanjutnya dari sistem hidran kebakaran adalah sebagai suplai air untuk proses pemadaman. Dalam proses pemasangannya, setiap hidran bakal terhubung dengan saluran air. Oleh karena itu, penggunaan hidran memberi jaminan petugas pemadam tidak akan mengalami kesulitan untuk mencari suplai air untuk pemadaman.
Terakhir, keberadaan fire hydrant berfungsi untuk mendukung proses pemadaman yang lebih cepat. Apalagi, ketika terjadi kebakaran besar. Fungsi ini bisa berjalan dengan baik karena aliran air yang berasal dari sistem hidran memiliki debit yang sangat tinggi.
Saat melakukan instalasi sistem hidran, Anda perlu memilih jenis yang tepat. Kalau dilihat berdasarkan bentuk serta kegunaannya, terdapat 3 jenis hidran, yaitu:
Jenis yang pertama adalah hydrant pillar. Sistem hidran kebakaran yang satu ini biasa digunakan di area terbuka. Bentuknya sangat ikonik, kerap Anda jumpai saat berkeliling di wilayah perkotaan maupun di film-film. Di Indonesia, hydrant pillar biasa terlihat memiliki warna merah yang mencolok sehingga dapat dengan mudah ditemukan.
Selanjutnya, ada hydrant box yang biasanya digunakan di dalam gedung. Oleh karena itu, jenis hidran ini biasa disebut hidran gedung atau hydrant indoor. Keberadaan hydrant box sangat bermanfaat sebagai upaya memadamkan kebakaran secara cepat di dalam gedung. Oleh karena itu, di dalamnya sudah terdapat selang kebakaran, pengatur tekanan air, dan alat penunjang lain.
Ada pula tipe yang disebut hydrant standpipes. Penggunaannya hampir mirip dengan hydrant box, sama-sama ditempatkan di dalam gedung. Hanya saja, cara pemakaiannya lebih sederhana. Hydrant standpipes tidak disertai dengan selang. Sebagai gantinya, hydrant ini bisa dipakai untuk memadamkan api dengan cara membuka penutupnya. Hydrant jenis ini sangat berguna ketika terdapat seseorang yang terjebak kebakaran dalam gedung.
Dalam sebuah sistem hidran kebakaran, terdapat 9 komponen yang perlu Anda perhatikan, yaitu:
Hidran tidak lengkap tanpa adanya penampungan air. Anda perlu memperhatikan kapasitas dari hidran tersebut, setidaknya mampu menyuplai penggunaan selama 30 menit dengan debit mencapai 500 galon per menit.
Komponen berikutnya adalah sistem perpipaan yang berguna sebagai sarana distribusi. Sistem yang kerap digunakan untuk instalasi hidran pemadam kebakaran adalah sistem jaringan interkoneksi tertutup seperti sistem ring atau looping.
Anda perlu pula menyediakan jenis pipa yang sesuai. Pipa utama biasanya berukuran antara 8-16 inci. Sementara itu pipa sekunder punya ukuran antara 6-12 inci. Terakhir, pipa cabang bisa menggunakan ukuran 4,5-6 inci.
Komponen penting berikutnya adalah ruang pompa. Di dalam ruangan ini terdapat beberapa alat penting, meliputi pompa hydrant, panel kontrol, pipa hisap, pressure tank, serta header.
Terdapat 3 jenis pompa yang digunakan dalam sistem hidran kebakaran. Pertama adalah pompa jockey yang fungsinya adalah untuk menjaga keseimbangan tekanan statis dalam jaringan. Selanjutnya, ada pompa utama yang berguna untuk menggerakkan air dalam jaringan hidran. Terakhir, pompa cadangan.
Komponen ini punya fungsi penting sebagai pengendali sistem kerja pompa agar tekanan di dalam instalasi pipa tidak terlalu besar ataupun kecil.
Header merupakan pipa yang berguna sebagai penghubung utama antara pompa hydrant dengan pipa discharge. Pipa ini biasanya punya ukuran lebih besar dibandingkan pipa lain.
Pipa hisap merupakan instalasi pipa yang berguna sebagai penghubung antara tempat penampungan air dengan pompa. Instalasi ini terdiri dari foot valve, gate valve, y strainer, dan flexible joint.
Komponen terakhir adalah pressure tank. Kegunaannya adalah memastikan tekanan dari pompa hydrant terjaga stabil.
Sistem hidran bekerja dengan memanfaatkan aliran air yang bersumber dari tempat penampungan air. Air disalurkan ke hydrant, baik hydrant box, pillar, ataupun standpipes menggunakan pompa hydrant. Setelah itu, air yang keluar dari hydrant dapat disambungkan menuju ke komponen penunjang seperti fire hose, nozzle, ataupun kran.
Nah, itulah informasi lengkap yang perlu Anda ketahui tentang sistem hidran kebakaran. Semoga bermanfaat.
Share On