details iamge

Alat Pemadam Api Halon Paling Efektif, Ini Alasannya!

Ketika kebakaran terjadi di ruangan atau gedung, orang kerap panik sehingga tidak sempat mencari pemicunya. Karena ingin segera menyelamatkan diri dan orang di sekitar, alat pemadam yang ada pun digunakan. Padahal, alat tersebut belum tentu mampu memadamkan api. Bahkan, api bisa makin meluas jika salah menggunakan alat.

Untuk itu, alat pemadam api halon dihadirkan sebagai solusi masalah tersebut. Halon fire extinguisher adalah pemadam api yang mengandung gas Bromochlorodifluoromethane (BCF). Selain itu, dalam halon fire extinguisher terdapat unsur kimia halon 1211 formula CF2ClBr.

Lalu, mengapa halon fire extinguisher wajib berada di dalam gedung, ruang publik, ataupun rumah? Berikut ini alasan-alasannya.

 

 

1. Bersifat Non Konduktor 

Kebakaran dapat disebabkan oleh arus pendek listrik atau korsleting. Untuk memadamkan api, Anda harus menggunakan alat pemadam yang tidak dapat menghantarkan listrik (non konduktor). Dalam hal ini, halon fire extinguisher merupakan salah satu alat yang memenuhi kriteria tersebut.

Halon fire extinguisher mampu menghentikan arus pendek listrik ketika kebakaran terjadi. Selain itu, pemakaian halon fire extinguisher tidak merusak perangkat elektronik yang berada di sekitar lokasi kejadian.

 

 

2. Mampu Menangani Berbagai Penyebab Kebakaran

Kebakaran terjadi akibat tiga unsur pembentuk api saling bertemu, yakni oksigen, bahan bakar, dan panas. Untuk memutus kontak ketiga elemen tersebut, Anda membutuhkan alat pemadam yang mengandung beberapa unsur. Contohnya, unsur air, bahan kimia kering, karbondioksida, dan busa.

Nah, unsur-unsur tersebut terdapat dalam alat pemadam api halon. Karena itu, halon fire extinguisher dapat digunakan untuk mengatasi berbagai penyebab kebakaran. 

Halon fire extinguisher mampu memadamkan api kelas A yang disebabkan pembakaran kayu maupun kertas. Alat ini pun efektif mencegah kebakaran kelas B dengan pemicu bahan cair mudah menyala. Selain itu, halon fire extinguisher bisa mengatasi kebakaran kelas C, seperti arus pendek listrik.

Halon juga tidak menyebabkan material yang terbakar menjadi beku akibat suhu dingin. Pasalnya, alat pemadam kebakaran lain—seperti carbon dioxide fire extinguisher—kerap membekukan benda-benda di sekitarnya.

 

 

3. Bersifat Clean Agent

Downtime usai kebakaran sering kali membuat banyak orang khawatir. Pasalnya, penggunaan alat pemadam kerap menimbulkan residu. Selain itu, benda-benda di sekitar area kebakaran pun rusak dan tampak kotor.

Namun, dampak tersebut tidak akan terjadi jika Anda menggunakan halon fire extinguisher. Hal itu karena halon bersifat client agent. Artinya, usai kebakaran teratasi, halon tidak meninggalkan residu. Dengan demikian, proses downtime bisa lebih cepat diselesaikan.

 

 

4. Cepat Mengatasi Kebakaran

Sebelum digunakan, halon fire extinguisher sudah dicairkan melalui proses kondensasi (liquefied gas). Proses ini dilakukan supaya halon dapat disimpan dalam tabung fire extinguisher dan bisa dikeluarkan tanpa tekanan kuat.

Saat halon fire extinguisher dioperasikan, gas langsung keluar memenuhi ruangan yang memiliki titik api. Gas tersebut mengikat oksigen di ruangan dan menutup sumber kebakaran sehingga segitiga api tidak dapat terbentuk.

Kendati mampu bekerja sangat cepat, halon dapat menimbulkan risiko cukup berbahaya. Salah satu risikonya adalah menyebabkan ruangan penuh dengan gas beracun. Hal itu mengakibatkan benda-benda logam di sekitarnya berkarat.

Karat-karat itulah yang menjadi sumber racun dalam ruangan jika terkontaminasi gas tertentu. Saat terhirup manusia, gas dapat meracuni tubuh. Akibatnya, tubuh menjadi lemas, perut mual, sakit kepala, serta pingsan.


Demikian artikel seputar alat pemadam api halon yang kini mulai jarang digunakan oleh masyarakat. Namun, bagi Anda yang membutuhkan alat pemadam api ini, pastikan mengikuti standar operasional prosedurnya.

 

Baca juga: Kenali Jenis APAR Pemadam Kebakaran dan Fungsinya, Yuk!

Share On

Related Information