Alat Pemadam Api Ringan atau APAR merupakan peralatan wajib yang harus Anda siapkan untuk memenuhi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Keberadaannya sangat penting, untuk mencegah risiko kebakaran yang bisa mengancam keselamatan sumber daya manusia (SDM) serta aset milik perusahaan. Pemerintah pun mewajibkan penerapan K3 bagi seluruh perusahaan yang ada di tanah air.
Dengan memperhatikan pentingnya fungsi APAR, Anda perlu cermat sebelum melakukan pembelian. Anda perlu mengetahui seluk-beluk peralatan ini secara mendalam. Oleh karena itu, berikut ini adalah 7 hal yang perlu Anda pahami saat melakukan pembelian APAR:
Anda beranggapan kalau jenis APAR di pasaran sama saja. Jadi, tidak masalah kalau membeli APAR dalam bentuk apa pun. Namun, tahukah Anda kalau ada klasifikasi pemadam api yang mempunyai fungsi berbeda-beda. Fungsi itu berkaitan erat dengan kemampuan APAR dalam memadamkan api yang berasal dari sumber tertentu. Terdapat 5 model APAR yang bisa Anda temukan, yaitu:
Model ini ditujukan untuk pemadaman api yang bersumber dari kayu, kertas, kapas, dan baju. Anda bisa mendapati APAR kelas A yang menggunakan media berupa dry chemical powder serta foam.
Penggunaan APAR kelas B adalah untuk likuid yang mudah terbakar, seperti, pelumas, bensin, cooking spray, dan lain sebagainya. Ada 3 pilihan model APAR yang termasuk dalam kelas B, yaitu pemadam dengan media dry chemical powder, foam, serta carbon dioxide (CO2).
APAR kelas C adalah model pemadam yang ditujukan untuk memadamkan api yang berasal dari peralatan listrik. Model APAR kelas C merupakan pemadam yang di dalamnya memakai media berupa dry chemical powder atau carbon dioxide.
APAR kelas D merupakan model pemadam yang bisa Anda pakai kalau berada pada lingkungan yang mempunyai logam mudah terbakar. Contohnya, titanium, potasium, magnesium, sodium, dan lain sebagainya.
Dibandingkan dengan kelas lain, APAR kelas D menggunakan media pemadam khusus. Beberapa media yang biasa digunakan pada pemadam api kelas D di antaranya adalah grafit, klorida, dan sodium.
Anda dapat memanfaatkan APAR kelas K untuk penggunaan di area restoran atau dapur. Pemadam ini mempunyai kandungan busa yang efektif memadamkan risiko terjadinya kebakaran di area dapur.
Setelah mengetahui kelas alat pemadam api ringan, Anda perlu pula mempertimbangkan bobotnya. Saat berbelanja di toko peralatan K3, Anda akan menemukan pilihan APAR dalam berbagai ukuran. Semakin berat bobotnya, kemampuan pemadaman yang dimiliki APAR lebih baik. Namun, apakah Anda perlu mengedepankan pemilihan APAR dengan bobot yang paling berat?
Jawaban terbaiknya, Anda perlu menyesuaikan ukuran APAR dengan penempatannya masing-masing. Hal ini sangat penting, biar Anda tidak mengalami kerepotan saat menggunakan APAR tersebut. Untuk area yang terbatas, pilih APAR dengan ukuran kecil. Sementara itu, ruangan yang mempunyai ukuran luas, memerlukan keberadaan APAR dengan bobot lebih banyak.
Hal yang perlu Anda pahami selanjutnya adalah terkait jumlah APAR yang dibutuhkan. Anda dapat mempertimbangkan jumlah APAR dengan situasi bangunan. Bagian dapur yang mempunyai kerentantan tinggi terjadinya kebakaran harus dilengkapi dengan pemadam api. Selain itu, bangunan bertingkat perlu mempunyai satu pemadam untuk setiap lantai.
Tak cukup sampai di situ. Anda perlu menempatkan pemadam di dekat pintu keluar. Penempatan APAR di area dekat pintu sangat penting. Hal ini bertujuan untuk memudahkan akses keluar rumah atau bangunan saat terjadi kebakaran.
Aspek yang tidak kalah penting selanjutnya adalah pengetahuan tentang cara penggunaan APAR. Anda tidak bisa serta-merta menyemprotkan pemadam ke sumber api. Cara pemakaian yang salah berpotensi membahayakan diri Anda. Oleh karena itu, pastikan Anda tahu cara menggunakan pemadam api secara aman.
Berkaitan dengan cara penggunaan APAR yang aman, Anda perlu mengenal teknik PASS. Ada 4 langkah yang perlu Anda lakukan dalam teknik PASS, yaitu:
Langkah pertama, Anda perlu menarik segel pengaman yang menempel pada APAR. Segel tersebut biasanya berupa pin. Saat melakukan penarikan, Anda perlu hati-hati untuk tidak turut menekan dua tuas APAR. Dalam kondisi kedua tuas tertekan, Anda akan mengalami kesulitan untuk menarik pin pengaman.
Selanjutnya, Anda perlu mengarahkan nozzle pemadam dengan tepat menuju ke titik api. Pastikan kalau Anda memegang bagian ujung nozzle, biar bisa mengarahkan pemadam dengan akurat.
Kalau Anda sudah mengarahkan APAR dengan benar, mulai tekan tuas bagian atas sampai maksimal. Tujuannya adalah untuk menyemprotkan semua media yang ada di dalam tabung sebanyak-banyaknya. Dengan begitu, Anda bisa dengan cepat memadamkan api.
Terakhir, Anda jangan hanya mengarahkan APAR pada satu titik api. Lakukan gerakan menyapu ke samping agar proses pemadaman berlangsung cepat.
Lalu, bagaimana kalau Anda sudah mengikuti 4 langkah teknik PASS tetapi api belum juga padam? Jangan panik. Anda tinggal mengulangi langkah 2 sampai 4 sehingga api benar-benar padam.
Anda perlu tahu kalau setiap tabung pemadam mempunyai waktu kedaluarsa. Kalau sudah kedaluarsa, media yang ada di dalamnya tidak akan efektif ketika digunakan untuk memadamkan api. Anda bisa mengetahui informasi waktu kedaluarsa APAR dengan pada labelnya. APAR mempunyai daya tahan pemakaian yang lama, biasanya berkisar antara 5 sampai 15 tahun bergantung model.
APAR punya waktu kedaluarsa atau media yang ada di dalamnya habis dipakai. Lalu, apa yang bisa Anda lakukan ketika berhadapan pada situasi seperti itu? Ada dua pilihan. Pertama, Anda bisa membuangnya. Hal ini berlaku ketika model pemadam yang Anda miliki hanya untuk sekali pemakaian.
Kedua, Anda punya pertimbangan untuk memilih model pemadam api yang bisa diisi ulang. Anda bisa menemukan model pemadam yang dapat diisi ulang. Hanya saja, proses pengisian ulang tidak bisa Anda lakukan sendiri. Anda perlu melakukannya di lokasi yang tepercaya dan memiliki sertifikasi.
Aspek terakhir dan penting adalah, Anda perlu melakukan pemeriksaan APAR secara rutin. Langkah ini sangat penting untuk memastikan bahwa tabung pemadam masih dapat digunakan. Pemeriksaan bisa dilakukan dengan mengecek waktu kedaluarsa, kebocoran tabung, kondisi segel pengaman, dan lain sebagainya.
Nah, itulah 7 aspek penting yang wajib Anda ketahui ketika ingin membeli alat pemadam api ringan. Keberadaan APAR tidak hanya penting untuk menjaga keselamatan para pekerja. Anda juga perlu menempatkan tabung pemadam di bangunan rumah. Langkah tersebut merupakan upaya untuk mengantisipasi hal-hal tak diinginkan yang bisa saja terjadi.
Semoga bermanfaat, ya.
Baca juga: Kenali Jenis APAR Pemadam Kebakaran dan Fungsinya, Yuk!
Share On