Memiliki alat pemadam kebakaran pada setiap bangunan merupakan kebutuhan yang tidak bisa dihindari. Setiap hari, potensi terjadinya kebakaran selalu ada. Karena itu, perlu ada antisipasi dengan memiliki peralatan pemadam kebakaran dan aksesorisnya secara lengkap. Apa saja alat-alat yang wajib dimiliki? Berikut penjelasan lengkapnya.
Baca juga: Jangan Salah, Ini Tips Cerdas Memilih Alat Pemadam Kebakaran
Terdapat beragam peralatan pemadam kebakaran yang harus dimiliki oleh gedung atau petugas pemadam kebakaran untuk mengantisipasi saat kebakaran terjadi. Berikut beberapa peralatan yang wajib diketahui.
APAR merupakan alat pemadam api ringan, yang mudah dibawa dan bisa dioperasikan seorang diri. APAR dilengkapi dengan alat pengukur tekanan yang akan membantu pemakainya mengetahui besar tekanan pada tabung sehingga bisa mengontrol kinerja tabung. Ukuran APAR sangat bervariasi mulai dari 1kg hingga 9kg. Khusus untuk tabung APAR yang berisi karbon dioksida (CO2), beratnya 2kg hingga 9kg.
APAR digolongkan menjadi empat bagian berdasarkan isi dalam tabungnya, yakni jenis cairan, clean agent, dry chemical powder, dan foam. APAR clean agent merupakan alat pemadam kebakaran yang tidak meninggalkan bekas usai digunakan. Ini merupakan nilai positifnya karena proses downtime setelah kebakaran tidak memakan waktu lama.
APAR cairan merupakan alat pemadam kebakaran yang paling sering dijumpai dan beroperasi dengan memanfaatkan sumber air bertekanan tinggi. Sangat cocok untuk proses pemadaman pada area nonlogam seperti kebakaran kain, karet, kertas hingga plastik. Namun, tak disarankan bagi pemadaman api di instalasi listrik.
Jenis APAR clean agent yang banyak digunakan adalah APAR CO2. APAR ini aman dan efektif memadamkan api pada kelas kebakaran C yakni kebakaran yang disebabkan oleh masalah kelistrikan. Selain CO2, ada juga clean agent Halon dan HCFC.
Selanjutnya, APAR chemical powder, yang merupakan APAR yang berisi serbuk bahan kimia kering. Serbuk ini bersifat inert (tidak bereaksi) misalnya campuran serbuk silica dengan bubuk sodium bikarbonat. APAR ini bekerja dengan memisahkan oksigen dalam kebakaran sehingga proses pemadaman bisa berlangsung cepat. Namun, APAR chemical powder tidak disarankan penggunaannya pada peralatan produksi yang bernilai tinggi karena justru bisa merusaknya.
Sementara itu, APAR dari foam adalah alat pemadam kebakaran yang berisi bisa yang stabil. Busa yang keluar dengan bantuan CO2 akan menutupi titik api sehingga oksigen tidak dapat masuk dan api pun padam. APAR jenis ini kerap digunakan pada area kebakaran yang tidak bisa dipadamkan menggunakan air, misalnya kebakaran pada tumpahan minyak.
Umumnya APAB tidak memiliki banyak perbedaan dengan APAR. Namun, pada APAB terdapat penambahan roda (Wheeled fire extinguisher) sehingga alat pemadam bisa dibawa berpindah tempat dengan mudah. Memiliki APAB sangat penting terutama pada area yang memiliki potensi kebakaran tinggi serta mobilitas padat seperti bandara, kantor, sekolah serta pos keamanan.
Selain peralatan pemadam kebakaran, para petugas sangat penting memiliki aksesoris tambahan untuk menunjang kerja lapangan. Berikut beberapa di antaranya:
Hal wajib yang harus dimiliki oleh seorang petugas pemadam kebakaran adalah peralatan keamanan diri. Mulai dari baju dan celana pemadam, helm, sarung tangan, sepatu boot, serta masker respirator. Baju hingga sepatu boot, didesain dengan bahan khusus sehingga bisa mengurangi bahaya panas dari api.
Selain melindungi dari kobaran api, helm diperlukan untuk melindungi kepala dari reruntuhan. Yang tak kalah penting adalah masker respirator, untuk melindungi pemadam dari paparan gas berbahaya. Selain itu, aksesoris lainnya seperti selimut tahan api, senter tembus asap, lampu kepala, dan kampak juga harus dimiliki.
Fire hydrant system merupakan perlengkapan tambahan untuk proses pemadaman api menggunakan air. Bagian pertama dari sistem ini adalah selang pemadam kebakaran (fire hose). Selang digunakan untuk membantu distribusi air dari pilar keran ke sumber kebakaran. Terdapat tiga jenis selang di Indonesia yakni canvass, EPDM dan red rubber. Masing-masing dibuat dari bahan yang tahan terhadap panas.
Petugas pemadam juga wajib membawa penghubung selang pemadam kebakaran (Coupling fire hose) sehingga bisa menyambungkan beberapa selang sekaligus. Ini akan sangat membantu bila panjang selang antara 20-30 meter dan harus disambungkan ke kran bertekanan tinggi agar bisa beroperasi maksimal.
Setelah itu, pada bagian ujung selang, harus dipasang fire nozzle. Alat ini tak hanya berfungsi sebagai pegangan tetapi juga mempermudah petugas mengarahkan air ke titik kebakaran. Jangan lupakan hose reel, yakni tempat penggulung selang.
Sistem ini memiliki beberapa aksesoris yang fungsinya mendeteksi alarm bila ditemukan lagi asap serta api dalam ruangan atau di luar ruangan yang sudah terbakar. Aksesoris yang penting dimiliki adalah smoke detector. Saat muncul asap di lokasi kebakaran, alat ini akan memberi peringatan lewat bunyi alarm sehingga para petugas bisa menjadi lebih waspada.
Aksesoris selanjutnya yakni indicating lamp yang gunanya untuk memberikan tanda apabila terdeteksi asap atau kebakaran. Terdapat pula glass breaker yang bisa digunakan untuk memecahkan kaca dan menekan tombol darurat alarm sebagai peringatan.
Setelah mengetahui peralatan pemadam kebakaran dan aksesoris, sangat penting untuk mengetahui kelas kebakaran. Mengacu kepada Permenaker No. Per-04/MEN/1980, kebakaran terbagi dalam 4 golongan yakni:
Merupakan kelas kebakaran yang terjadi akibat terbakarnya bahan-bahan padat bukan logam, misalnya kain, karet, kayu, kertas serta plastik. Kebakaran kelas A ini bisa dengan mudah dipadamkan oleh APAR berbahan air, foam, serta APAR dry powder.
Kebakaran pada kelas ini akan berhadapan dengan bahan cair yang gampang terbakar, misalnya minyak (bensin, oli, solar) dan berbagai jenis alkohol. Kebakaran kelas B sangat cocok dipadamkan dengan APAR clean agent CO2, APAR foam, serta APAR dry powder. APAR dari cairan tidak direkomendasikan karena sifat air yang tidak menyatu dengan bahan-bahan di atas.
Kelas kebakaran berikutnya adalah kelas C, yakni ketika lokasi kebakaran terjadi di instalasi Listrik bertegangan tinggi. APAR yang cocok untuk memadamkan kebakaran di kelas C adalah APAR CO2 serta APAR Dry Powder.
Merupakan kebakaran yang disebabkan oleh beberapa jenis logam seperti aluminium, litium, magnesium, dan sodium. Untuk kebakaran kelas D, diperlukan APAR khusus untuk memadamkan apinya.
Kebakaran kelas ini merupakan kebakaran yang terjadi karena minyak maupun lemak yang sering digunakan dalam proses memasak. Cara terbaik untuk memadamkan api dalam kebakaran kelas K yakni menggunakan APAR foam dan APAR CO2.
Adanya sistem kebakaran yang baik dapat mencegah terjadinya kebakaran. Pastikan kualitas barang agar bisa digunakan dalam jangka waktu lama. Pilihlah penyedia yang terpercaya agar mendapatkan peralatan pemadam kebakaran dan aksesoris dengan kualitas bagus. Lakukan survei harga ke beberapa penyedia produk untuk mendapatkan harga terbaik.
Share On