details iamge

Masih Bingung dengan Damkar? Ini Dia Penjelasan Lengkapnya!

Profesi damkar adalah salah satu instansi atau dinas pekerjaan dengan tanggung jawab yang berat. Damkar sendiri termasuk dalam serangkaian institusi penanggulangan bencana milik pemerintah yang fokus utamanya adalah penanganan kasus kebakaran. Peranan damkar sangat penting untuk menangani berbagai peristiwa kebakaran di seluruh pelosok negeri yang berdasarkan laporan terus mengalami peningkatan.

Namun, apakah tanggung jawab dinas yang satu ini semata-mata terbatas pada peristiwa kebakaran? Bagaimana dengan kasus evakuasi hewan berbahaya yang seringkali melibatkan petugas damkar di dalamnya? Sebenarnya, apa saja tugas damkar, sejarahnya, hingga status berikut jenjang karier dari para anggotanya? Semua jawaban itu akan diulas lengkap hingga akhir artikel berikut.

 

 

 

 

Apa Itu Damkar dan Bagaimana Sejarah Damkar?

Apa itu damkar dan sejarahnya

Sebagaimana sudah sedikit dibahas di atas tentang apa itu damkar dan bagaimana damkar merupakan bagian dari instansi pemerintah dengan tugas utama mengatasi bermacam kebakaran di mana dan kapan saja. Damkar sendiri adalah akronim dari “Dinas Pemadam Kebakaran”. Menilik statusnya sebagai instansi pemerintah, statusnya non profit sehingga masyarakat bisa menggunakan jasa mereka tanpa biaya.

Namun, selain memadamkan kebakaran, petugas damkar juga memiliki beberapa deskripsi pekerjaan lain, yaitu:

  • Memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya kebakaran dan cara-cara pencegahannya.

  • Penyelamatan korban yang terjebak dalam kebakaran atau situasi darurat lainnya – tepatnya evakuasi.

  • Membantu menangani berbagai bencana alam, seperti gempa bumi, banjir, gunung meletus, dan tanah longsor.

 

Sesuai dengan deskripsi tersebut, memang bantuan damkar tidak terbatas pada peristiwa kebakaran saja. Mempertimbangkan para petugas damkar merupakan tenaga profesional dari berbagai latar belakang, mereka dapat mengatasi berbagai situasi mendesak. Kamu tentu penasaran bagaimana sejarah pemadam kebakaran hingga dapat memiliki tim solid dan terlatih dalam berbagai kondisi tersebut, bukan?

Damkar semula bernama Brandweer, yang dibentuk pemerintah Batavia pada 1625 untuk melindungi aset-aset VOC dari insiden kebakaran. Pada tahun 1873, terjadi kebakaran besar di Kramat – Kwitang sehingga menyadarkan pentingnya peran instansi tersebut. Hingga kemerdekaan Indonesia terjadi. Brandweer tidak dibubarkan, melainkan beberapa kali berganti nama, hingga terakhir kini dikenal sebagai damkar.

 

 

Bagaimana Status Pekerja Petugas Damkar?

Status pekerja petugas damkar

Merujuk pada kepanjangan damkar sebagai Dinas Pemadam Kebakaran, lalu bagaimana dengan status para petugas di dalamnya? Apakah status mereka adalah sebagai pegawai kontrak, paruh waktu, BUMN, atau justru PNS? Jawabannya adalah yang terakhir karena mereka ada di bawah naungan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan maupun Badan Penanggulangan Bencana dan Kebakaran.

Namun, status tersebut hanya berlaku untuk petugas dengan pendidikan minimal S1 dan mengikuti seleksi penerimaan CPNS. Di luar itu, minimal pendidikan petugas lapangan damkar adalah SMA / SMK, namun berstatus sebagai pegawai kontrak. Kualifikasinya juga tidak sembarangan, mulai dari aturan tinggi dan berat badan minimal, batasan usia, hingga keterampilan kerja.

 

 

Apa Saja Jenis atau Unit Damkar?

Jenis atau unit damkar

Tidak dapat dimungkiri bahwa cara menjadi pemadam kebakaran tidak mudah karena harus memenuhi kualifikasi yang telah ditetapkan. Selain itu, pertimbangan lainnya adalah penempatan lokasi kerja yang otomatis tidak bisa sesuai keinginan. Dengan tujuan pemerataan kinerja dan fungsional, damkar sendiri dibagi menjadi beberapa unit kerja berdasarkan area pelayanan. Pembagiannya sebagai berikut:

 

1. Unit Kebakaran Kota

Pertama ada unit kebakaran kota di mana tugas damkar adalah memberikan edukasi serta penanganan kebakaran maupun situasi mendesak lainnya di suatu wilayah administratif kota atau kabupaten. Komando utama ada pada pemimpin daerah. Baik peristiwa darurat – termasuk kebakaran, di rumah pribadi, gedung, maupun area publik menjadi cakupan wilayah tugas damkar kota.

 

2. Unit Kebakaran Bandara Udara

Unit selanjutnya damkar adalah unit kebakaran bandar udara. Mengapa bandara membutuhkannya? Sebab, selain perangkat elektronik untuk pemantauan lalu lintas udara dan aktivitas gedung, pesawat juga rentan mengalami kebakaran. Biasanya akibat kesalahan landing atau konsleting. Damkar bandara wajib siaga agar sumber api langsung padam dan tidak merembet ketika peristiwa terjadi.

 

3. Unit Kebakaran Pelabuhan

Tidak hanya bandara, pelabuhan juga membutuhkan satu unit damkar yang siaga. Pertama karena tidak jarang kapal-kapal mengangkut bahan bakar atau zat kimia yang mudah meledak. Kedua, karena kapal dapat mengalami peningkatkan temperatur secara drastis hingga memicu ledakan dan terbakar. Dengan demikian, tentu para petugas dari berbagai pangkat damkar wajib berjaga.

 

4. Unit Kebakaran Angkatan Udara 

Angkatan Udara (AU) memiliki pangkalan yang wajib memiliki unit damkar juga. Terutama karena AU bersinggungan dengan bahan-bahan peledak seperti roket, nuklir, dan sejenisnya yang beresiko menyebabkan kebakaran. Kesiapan damkar di area pangkalan AU dapat membantu penanganan cepat terhadap kemungkinan terjadinya insiden. Namun biasanya petugas damkar AU juga berasal dari militer.

 

 

Apa Saja Tugas dan Fungsi Damkar?

Tugas dan fungsi damkar

Di atas, sekilas telah dijelaskan tentang tugas dan fungsi dari dinas pemadam kebakaran. Dituntut untuk memiliki klasifikasi yang mumpuni, damkar memang harus siap menangani berbagai situasi mendesak karena memang bukan hanya memadamkan kebakaran yang menjadi tugas utama. Lantas, apa saja sebenarnya tugas dan fungsi dari instansi tersebut secara lebih spesifik?

 

1. Pencegahan dan Pengendalian Kebakaran

Tugas damkar yang pertama adalah pencegahan dan pengendalian kebakaran yang meliputi:

Pencegahan Kebakaran:

  • Penyuluhan dan edukasi tentang tata cara pencegahan dan dampak kebakaran.

  • Pemeriksaan instalasi listrik dan gas pribadi, instansi, maupun korporasi sebagai salah satu pemicu kebakaran.

  • Pemberian izin usaha terhadap bisnis dengan resiko tinggi terjadinya kebakaran dan ketersediaan alat pemadam kebakaran di gedung sebagai langkah antisipasi.

 

Pengendalian Kebakaran:

 

  • Pemadaman api menggunakan peralatan, fasilitas, dan teknik yang tepat.

  • Penyelamatan korban dalam peristiwa kebakaran dengan teknik evakuasi yang benar.

  • Investigasi penyebab.

 

Langkah-langkah pengendalian kebakaran sendiri perlu dijabarkan lebih detail karena setiap poinnya wajib dipahami secara lebih mendalam. Baik untuk petugas damkar maupun masyarakat umum.

 

Baca JugaHati - Hati, Ini 7 Penyebab Kebakaran Rumah Terjadi!

 

2. Pemadaman Kebakaran

Pemadaman kebakaran merupakan upaya untuk menghentikan dan mengontrol api yang tidak terkendali. Upaya ini dilakukan untuk mencegah api menyebar dan meminimalisir kerusakan atau kerugian yang ditimbulkan. Adapun metode yang digunakan terbagi menjadi:

  • Pendinginan (Cooling) - Tindakan menurunkan temperatur api.

  • Penyelimutan (Smothering) - Menggunakan selimut tahan api untuk menyekat oksigen (O2).

  • Pelepasan Unsur Oksigen (Starvation) - Memakai zat kimia lain seperti CO2 untuk melemahkan O2.

  • Penghambatan Reaksi Kimia (Inhibition) - Menghambat reaksi zat kimia.

 

Dalam proses pemadaman, petugas membutuhkan peralatan lengkap seperti mobil pemadam, hydrant, APD, tangga darurat dan sejenisnya. Produk-produk yang dapat dibeli dengan mudah dengan jaminan kualitas dan standar SNI dari distributor alat pemadam kebakaran.

 

Baca JugaBukan Hanya APAR, Ini Dia 10 Alat Pemadam Kebakaran Lainnya!

 

3. Upaya Penyelamatan Korban

Tugas berikutnya damkar adalah proses penyelamatan atau evakuasi korban kebakaran. Tidak asal memindahkan korban di lokasi kejadian, diperlukan strategi evakuasi dan dukungan peralatan lengkap untuk dapat melakukannya dengan baik agar semua selamat – termasuk petugas. Persyaratan untuk melakukan evakuasi adalah:

  • Menguasai teknik mengangkat, tarik seret, dan penggunaan peralatan pendukung.

  • Memiliki penilaian yang tepat terhadap jumlah korban, ketepatan waktu, dan akurasi evakuasi.

  • Menggunakan APD tahan api.

  • Status kebakaran sudah mereda lebih dari 50% sebagai batas aman tindakan penyelamatan korban.

 

Setelah proses evakuasi, korban dan petugas harus langsung mendapatkan penanganan medis. Khususnya terkait potensi menghirup asap kebakaran yang berpotensi dapat memicu gagal jantung.

 

4. Upaya Pemberdayaan Masyarakat Terkait Kebakaran

Upaya pencegahan dan penanganan kebakaran oleh damkar akan lebih mudah bila masyarakat turut berpartisipasi aktif di dalamnya. Sebab itu, petugas pemadam kebakaran juga memiliki kewajiban memberdayakan masyarakat dengan rajin memberikan penyuluhan terkait cara pencegahan, proses pemadaman kebakaran, dan evakuasi korban. Utamanya membuat masyarakat lebih tenang dan tanggap saat terjadi kebakaran.

Tidak lupa menyarankan penyediaan berbagai jenis alat pemadam api ringan (APAR). kontrol rutin terkait instalasi listrik, perangkat elektronik, dan penggunaan kompor gas. Tindakan-tindakan preventif tersebut akan sangat bermanfaat dalam menurunkan jumlah kasus kebakaran – khususnya untuk skala kecil hingga sedang. Sebab, peristiwa kebakaran terbanyak memang terjadi dari rumah.

 

Baca JugaTidak Semua APAR Bisa Dipakai! Ini APAR untuk Kebakaran Listrik

 

5. Penanganan Bahan Bahaya dan Beracun

Di laboratorium, pusat industri, dan pusat medis, terdapat banyak bahan berbahaya serta beracun. Zat-zat kimia tersebut memiliki potensi dan skala merugikan berbeda-beda. Bisa mudah meledak, merusak perangkat elektronik, meracuni hanya dengan terhirup dan semacamnya. Namun, hal ini pula menjadi tanggung jawab petugas damkar. Apalagi bila terjadi insiden dalam area-area tersebut.

Tugas damkar adalah mengetahui jenis obat, dampak, serta penanganan yang tepat agar tidak timbul kerugian yang lebih besar. Sebab inilah para petugas damkar terdiri dari berbagai latar belakang pendidikan berbeda, yaitu mengantisipasi berbagai kemungkinan situasi. Jika membutuhkan layanan dari damkar, maka tinggal hubungi nomor 113, semua situasi mendesak akan terkendali.

 

Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa damkar atau Dinas Pemadam Kebakaran memiliki peran yang sangat penting dan tanggung jawab yang besar. Tidak hanya berkutat pada pemadaman kebakaran semata, namun juga penanganan bencana alam, penyelamatan korban, serta penanganan bahan berbahaya dan beracun.

Para petugas damkar dituntut untuk memiliki keterampilan, pengetahuan, dan kesiapan yang mumpuni dalam menghadapi berbagai situasi darurat. Mereka bertugas melindungi keselamatan masyarakat dengan senantiasa siap sedia membantu dalam kondisi kritis.

Masyarakat sendiri diharapkan dapat berperan aktif dengan menerapkan tindakan pencegahan dan selalu waspada terhadap potensi bahaya kebakaran. Kerja sama yang baik antara damkar dan masyarakat menjadi kunci utama dalam meminimalisir risiko kebakaran dan bencana lainnya.

Share On

Related Information