details iamge

Penakluk Si Jago Merah, Fakta tentang Pemadam Kebakaran

Pemadam kebakaran menjadi salah satu profesi yang memiliki peran vital dan berada di barisan depan untuk meredam amukan si Jago Merah. Keberadaan damkar sendiri sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Bisa dibilang damkar memiliki sejarah cukup panjang yang menarik untuk disimak. 

 

 

Sejarah Pemadam Kebakaran di Indonesia

Sejarah pasukan khusus kebakaran yang dinamakan de Brandweer te Surabaya, dimulai setelah Perancis berhasil menguasai Belanda di tahun 1795. Setelah Perancis kalah melawan Inggris di tahun 1814, Belanda kembali meraih kedaulatannya melalui kongres Vienna tahun 1815. Untuk menguasai Indonesia, Belanda mendirikan pemerintah Hindia Belanda yang mengatur, memerintah, menyediakan fasilitas, dan memberikan pelayanan kepada masyarakat. Salah satunya dengan mendirikan de Brandweer te Batavia di tahun 1815.

Kendati sudah berdiri sejak lama, de Brandweer te Surabaya baru memiliki petugas tetap saat de Brandweer te Batavia didirikan. Namun, pelaksanaan organisasi damkar tersebut baru dilaksanakan pasca kebakaran hebat di Kramat Kwitang pada tahun 1913. Lantaran tak memiliki alat damkar yang memadai, banyak rumah menjadi korban keganasan si Jago Merah. Peristiwa tersebut menjadi pelajaran berharga bagi pemerintah Hindia Belanda. 

Enam tahun berselang, de Brandweer Batavia diresmikan oleh Walikota Batavia. Kala itu, petugas damkar didominasi oleh warga Belanda. Berbekal pengalaman dan peralatan damkar modern, keberadaan de Brandweer Batavia disambut baik oleh masyarakat. Bahkan, kelompok masyarakat asli Betawi memberikan penghargaan berbentuk prasasti bakti untuk petugas damkar pada 1 Maret tahun 1929. 

Prasasti bertuliskan “Tanda Peringatan Brandweer Batavia 1919–1929” tersebut menjadi penetapan berdirinya organisasi resmi Pemadam Kebakaran. Ketika Indonesia dijajah Jepang, de Brandweer Batavia berganti nama menjadi Syoobootai. Penggantian nama ini dilakukan sesuai aturan yang tertuang dalam Osamu Seirei No. II. 

Pasca Indonesia merdeka, pasukan damkar memiliki nama baru, yakni Barisan Pemadam Kebakaran (BPK). Sesuai namanya, BPK bertugas untuk menangani dan melakukan penyelamatan ketika terjadi kebakaran. Melalui Surat Keputusan yang dikeluarkan oleh Gubernur DKI pada tahun 1975, nama pasukan damkar resmi berubah menjadi Dinas Kebakaran yang dikenal hingga saat ini. 

 

Baca juga: Kenali Ragam Peralatan Pemadam Kebakaran dan Aksesorisnya

 

 

Struktur Organisasi, Tugas, dan Fungsi 

Adapun struktur organisasi damkar, sebagai berikut.

 

1. Kepala Dinas

Bertugas dan bertanggung jawab melaksanakan urusan pemerintahan di bidang ketertiban dan ketenteraman yang menjadi kewenangan kota atau daerah.

 

2. Sekretariat

Bertanggung jawab secara langsung kepada Kepala Dinas Damkar dan memiliki tugas membantu memberikan pelayanan administrasi di lingkungan dinas. Sekretariat terdiri dari: 

  • Sub Bagian Umum – bertugas mengelola administrasi dan kepegawaian, peralatan, perlengkapan dinas, dan urusan rumah tangga. 
  • Sub Bagian Keuangan – bertugas membantu sekretaris mengelola administrasi keuangan, meliputi penyusunan belanja dinas, perbendaharaan, verifikasi, rencana anggaran pendapatan, dan pertanggungjawaban keuangan dinas.

 

3. Bidang Pencegahan dan Pengawasan

Bertugas membantu kepala dinas merumuskan dan melaksanakan kebijakan pencegahan dan melakukan pengawasan mengenai bahaya kebakaran. Bidang Pencegahan dan Pengawasan terdiri dari: 

  • Seksi Pencegahan – bertugas mempersiapkan bahan untuk menyusun rencana program, termasuk petunjuk teknis bidang pencegahan.
  • Seksi Pengawasan – bertugas melaksanakan pendataan, mengawasi dan memeriksa alat proteksi aktif maupun pasif, serta melakukan pemungutan retribusi terkait bahaya kebakaran.

 

4. Bidang Pemadam Kebakaran

Bertugas membantu kepala dinas melakukan perumusan dan melaksanakan kebijakan teknis bidang operasional, alat damkar, serta pemeriksaan proteksi dan laboratorium. Bidang Pemadam Kebakaran terdiri dari:

  • Seksi Pemeriksaan Proteksi & Laboratorium Alat Pemadam – bertugas melakukan pendataan, pengumpulan, serta memberikan pemeriksaan proteksi dan laboratorium alat damkar.
  • Seksi Operasional Damkar – bertugas melaksanakan tugas operasional damkar.

 

5. Bidang Pemberdayaan Sumber Daya Manusia, Pendidikan, dan Pelatihan

Bertugas membantu kepala dinas merumuskan dan melaksanakan kebijakan di bidang pemberdayaan masyarakat, serta melakukan pelatihan pada aparatur dan masyarakat sebagai upaya mencegah dan menanggulangi kebakaran. Bidang Pemberdayaan SDM, Pendidikan, dan Pelatihan terdiri dari:

  • Seksi Pemberdayaan SDM – bertugas melakukan pembinaan kepada lembaga, perusahaan, organisasi sosial, dan masyarakat agar memahami bahaya kebakaran dan bagaimana cara melakukan pencegahan dini.
  • Seksi Pendidikan dan Pelatihan – bertugas mendidik dan melatih anggota damkar, termasuk masyarakat umum.

 

6. Bidang Sarana dan Prasarana

Bertugas membantu kepala dinas melakukan perumusan kebijakan teknis bidang perencanaan kebutuhan dan melaksanakan kebijakan pemeliharaan sarana dan prasarana damkar. Bidang Sarana dan Prasarana terdiri dari:

  • Seksi Pengadaan – bertugas merencanakan, melakukan pengadaan barang, memproses persediaan barang, dan membangun sarana dan prasarana yang dibutuhkan damkar.
  • Seksi Pemeliharaan – bertugas memelihara sarana dan prasarana serta alat damkar.

Sementara fungsi damkar, antara lain melaksanakan administrasi dinas, melakukan penyelamatan sesuai tugas, merumuskan kebijakan, memberikan perlindungan kepada masyarakat.

 

 

Peran Penting Pemadam Kebakaran

Pada dasarnya, peran penting damkar adalah melakukan misi penyelamatan dari ancaman kebakaran, banjir, dan gempa bumi. Namun, damkar juga berperan dalam menyosialisasikan dan mengedukasi masyarakat mengenai bahaya kebakaran, tata cara pencegahan, memadamkan api, dan penyelamatan.

Demikianlah sejumlah fakta dan informasi tugas pemadam kebakaran yang perlu Anda ketahui. Yuk, klik tombol bagikan supaya artikel ini makin bermanfaat! 

Share On