Dalam sistem proteksi kebakaran, ada berbagai hal yang perlu kita pahami. Selain mengetahui tentang alat pemadam api ringan, bagian-bagian APAR dan cara penggunaannya, kita juga perlu memahami warna-warna api. Pasalnya, warna api dapat memberikan informasi berharga tentang jenis api, suhu, dan bahan yang terbakar, membantu menentukan strategi pemadaman yang tepat dan meningkatkan keselamatan petugas pemadam kebakaran.
Warna api tidak hanya menjadi petunjuk tentang suhu api, tapi juga memberikan informasi mengenai bahan padat apa yang terbakar. Ini juga akan memudahkanmu memilih alat pemadam api portable seperti apa yang cocok untuk memadamkannya.
Tingkatan warna api pertama yang akan kita bahas adalah jingga. Jenis api ini paling sering kita temukan pada keseharian, umumnya sebagai hasil dari pembakaran arang atau kayu. Api dengan warna jingga memiliki kisaran suhu api antara 1.000 sampai 1.200 derajat Celsius.
Baca juga: Lihat Arti Warna Wearpack dan Warna Wearpack yang Bagus di Sini
Perbedaan api biru dan merah yang paling mencolok bukan hanya warna, tapi juga suhunya. Api berwarna merah, sering terlihat di bagian luar nyala api, umumnya memiliki suhu terendah dibandingkan warna api lainnya, yaitu di bawah 1.000 derajat Celcius. Hal ini menunjukkan pembakaran yang kurang sempurna.
Meskipun tergolong api dengan suhu rendah, tetaplah waspada dan hindari bermain api. Api merah pun dapat membakar dan menimbulkan bahaya.
Di antara jenis-jenis api, api putih menduduki posisi terpanas, dengan suhu api mencapai lebih dari 2.000 derajat Celcius. Api ini berasal dari reaksi fusi di dalam inti matahari, proses yang menghasilkan energi luar biasa.
Berbeda dengan api pada umumnya, api putih jarang ditemui di kehidupan sehari-hari. Namun, panasnya yang ekstrim dimanfaatkan dalam industri, terutama untuk memproduksi material besi di pabrik-pabrik.
Memahami karakteristik api putih, termasuk temperaturnya yang tinggi dan sumbernya, membantu kita untuk menghargai kekuatan alam dan berhati-hati dalam beraktivitas, terutama di dekat sumber panas yang tinggi.
Baca juga: Makna dan Fungsi di Balik Warna Baju Pemadam Kebakaran
Macam macam warna api yang berikutnya adalah api biru. Ini merupakan suhu api kompor gas atau pemanggang yang sangat umum kita temukan. Suhu api ini berkisar antara 1.500 derajat Celcius. Warna biru ini menandakan pembakaran sempurna pada bahan bakar gas.
Menurut jurnal artikel yang diterbitkan oleh Universitas South Carolina Beaufort (USCB), api biru menunjukkan proses pembakaran karbon yang optimal, menghasilkan panas yang tinggi dan efisien.
Meskipun terkesan “dingin” karena warnanya, api biru tetaplah panas dan dapat membakar. Oleh karena itu, penting untuk selalu berhati-hati saat menggunakan kompor gas, alat grill, atau sumber api biru lainnya.
Jenis warna-warna api yang berikutnya adalah api warna orange. Meskipun efisiensi pembakaran karbon merupakan faktor utama yang menentukan warna api, suhu dan senyawa kimia juga memainkan peran penting.
Api berwarna orange, yang sering kita lihat pada kayu yang terbakar, memiliki suhu antara 1.100 – 2.200 derajat Celcius. Namun, perubahan suhu dapat menghasilkan variasi warna api. Semakin tinggi suhunya, api akan semakin terang, sedangkan api dengan suhu rendah akan berwarna lebih redup.
Baca juga: Ini Dia Jenis dan Arti Warna Helm Safety, Jangan Salah Ya!
Api berwarna kuning, yang sering terlihat di bagian tengah nyala api, memiliki suhu sekitar 1.200 hingga 1.500 derajat Celcius. Meskipun terkesan lebih “dingin” dibandingkan api biru, api kuning tetaplah sangat panas dan dapat menimbulkan bahaya.
Warna kuning pada api umumnya dihasilkan oleh pembakaran minyak tanah. Api dengan warna ini memiliki suhu yang lebih tinggi dibandingkan api merah, menunjukkan pembakaran yang lebih sempurna.
Warna api hijau memang cenderung jarang ditemukan dibanding dengan warna-warna api lainnya. Lantas, api hijau berapa derajat? Suhu api hijau sangat tinggi berkisar 1.400 hingga 2.200 derajat Celcius. Warna hijaunya disebabkan oleh emisi atom-atom tertentu, seperti tembaga, natrium, atau magnesium, yang terbakar dalam api. Api hijau bisa berasal dari sumber-sumber antara lain:
Dengan membaca jenis-jenis warna api di atas, pada dasarnya kita sudah bisa mengidentifikasi sumbernya dengan mudah. Beberapa poin penting yang harus diingat adalah:
Perlu diketahui bahwa apapun warna apinya, jika tidak digunakan atau dikendalikan dengan cermat, dapat memicu kebakaran. Pahami dengan baik konsep segitiga api dan jangan lupa siapkan alat-alat untuk pencegahan kebakaran seperti APAR, alat pemadam api berat hingga racun api dan selimut pemadam api untuk mencegah api membesar. Jika api sudah semakin tak terkendali, segera hubungi petugas pemadam kebakaran!
Share On